Biaya, Harga dan Nilai dalam Product Development

2 07 2009

http://hardipurba.com/?p=54

Nilai (value), harga (price), dan biaya (cost) merupakan elemen penting dalam pengembangan produk (barang dan jasa) di tengah ketatnya persaingan bisnis. Pengembangan (development) suatu produk dengan model atau tipe baru membutuhkan biaya (cost). Biaya sudah harus dikeluarkan bahkan jauh sebelum produk tersebut diproduksi secara massal untuk dijual di pasar.

Diperlukan biaya penelitian (research) survey pasar (market), rancangan desain, pembuatan prototipe, pengujian, walaupun tidak semua perusahaan mengikuti tahapan-tahapan ini secara keseluruhan. Tergantung dari jenis dan komplektitas output produk yang dihasilkan. Biaya-biaya yang dikeluarkan mulai dari tahap pengembangan sampai proses manufaktur harus dirancang dan dikalkulasi dengan baik. Output produk yang dihasilkan akan mempunyai harga (price) yang menjadi patokan standar harga ketika konsumen membelinya di pasar. Jelas, harga jual harus disetting lebih tinggi dari biaya (cost) dimana selisihnya menjadi profit (keuntungan).

Semakin tinggi selisih harga jual dan biaya maka secara umum keuntungan akan semakin besar. Namun di sisi lain, para pesaing dengan output produk yang serupa juga menawarkan “value” dari faktor price berupa harga rendah/murah.

Satu tantangan besar yang diemban tim pengembangan produk adalah memastikan bahwa produk baru yang dikembangkan telah memiliki value yang “lebih” besar dibandingkan dengan harga yang harus dibayarkan konsumen. Ini memang kondisi yang mutak, seorang membeli (calon konsumen) akan memutuskan membeli satu barang dengan brand (merek) tertentu ketika dia merasa bahwa value yang terkandung di dalamnya lebih besar dari rupiah atau dollar yang dikeluarkan.

Semakin besar selisih antara value dengan price maka dia pun akan merasa beruntung memiliki produk walau pun kenyataannya dia mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkannya. Mengeluarkan sejumlah uang namun merasa masih beruntung. Harga jual yang kompetitif (baca: murah) dibandingkan dengan produk merek lain, merupakan salah satu value. Layanan purna jual, fitur, reliability (keandalan), durability, keunggulan teknologi, dan yang lainnya merupakan beberapa value dan kebutuhan pelanggan (customer need) yang sering menjadi pertimbangan calon pelanggan sebelum memutuskan membeli. Siapa yang jeli menawarkan faktor kebutuhan konsemen yang “baru” dan menjadi pioner (yang pertama) di dalamnya, umumnya akan “diserbu” dan laris di pasar.

Namun sebaliknya, apabila produk hanya menawarkan customer need yang ”biasa” maka faktor harga (price) dan brand image produk menjadi sangat dominan dan menentukan dalam menjatuhkan pilihan. Perang harga sesama kompetitor (pesaing) tidak terhindarkan dengan persentase profit yang yang relatif kecil.

Hidden Need

Tingkat kreativitas tim pengembangan produk akan terlihat dari sejauh mana mereka mampu mengeksplorasi dan menawarkan value pada output produk. Customer need dapat diketahui dengan berbagai cara. Ada yang melakukan wawancara dengan para calon atau target customer, FGI-Focus Group Interview, kuisioner atau dengan cara yang lain. Ada kalanya satu atau beberapa customer need masih “tersembunyi” dimana konsumen tidak menyatakannya saat pengisian kuisioner maupun ketika wawancara dilakukan. Bahkan meeka pun belum membayangkannya.

Hidden need merupakan “kebutuhan yang tersembunyi”, namun umumnya konsumen akan menyambutnya secara antusias ketika produknya dijual di pasar. Menjawab kebutuhan customer melalui peluncuran produk yang sesuai dengan VOC-Voice of Customer merupakan sesuatu yang didambakan oleh tim product development.

Output produk yang disesain sedemikian dan menjadi jawaban akan kebutuhan konsumen umumnya akan sukses dan direspon pasar. Namun akan lebih gemilang lagi apabila pada produk baru terdapat faktor inovatif yang sebelumnya tidak terbayangkan oleh customer pada umumnya, namun para konsumen tersebut sesungguhnya sangat membutuhkannya.

Memang tidak mudah menemukan membuat output produk dengan value yang jauh melebihi harga yang harus dibayarkan konsumen. Kerjasama tim yang solid dan terintegrasi baik dengan kemampuan atau skill memadai didukung oleh manajemen puncak suatu perusahaan merupakan salah satu kuncinya.

Cepat atau lama, pasar yang ada saat ini akan penuh sesak oleh pesaing baik pesaing lama maupun pesaing pendatang. Diperlukan inovasi cerdas dan kreatif untuk menghasilkan produk yang ungngul dan inovatif dengan value yang mampu memuaskan konsumen.





Pengertian Biaya, Harga, Nilai dan Pasar

17 02 2009

Harga adalah sejumlah uang yang diminta,ditawarkan atau dibayarkan untuk suatu barang atau jasa.
Biaya adalah sejumlah uang yang dikeluarkan atas barang atau jasa atau jumlah yang dibutuhkan untuk menciptakan atau memproduksi barang atau jasa tersebut.
Nilai adalah Konsep ekonomi yang merujuk pada hubungan financial antara barang dan jasa yang tersedia untuk dibeli dan mereka yang membeli dan menjualnya. Nilai bukan merupakan fakta, tapi lebih merupakan perkiraan manfaat ekonomi atas barang dan jasa pada suatu waktu tertentu dalam hubungannya dengan definisi nilai tertentu.
Pasar adalah sistem dan atau tempat barang dan jasa diperdagangkan antara pembeli dan penjual melalui mekanisme harga.

Ciri-ciri dari nilai :
– Bila dibutuhkan
– Ada permintaan
– Ada kelangkaan
– Dapat dijadikan sejumlah uang

Jenis-Jenis Nilai

Dari banyak istilah nilai, beberapa yang dikenal masyarakat adalah :

Nilai Pasar (Market Value) adalah perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu asset, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang penawarannya dilakukan secara layak dan kedua pihak masing-masing mengetahui, bertindak hati-hati dan tanpa paksaan

Nilai pasar untuk penggunaan yang ada (Market value for existing use) adalahh nilai pasar dari suatu asset berdasarkan kelanjutan dari penggunaan yang ada, dengan asumsi bahwa asset tersebut dapat dijual di pasar terbuka untuk penggunaan yagn ada saat itu, tetapi tetap sesuai dengan definisi nilai pasar tanpa memperhitungkan apakah penggunaan yang ada menggambarkan penggunaan terbaik dan tertinggi dari asset tersebut.

Nilai asuransi (Insurable value) adalah nilai property sebagaimana yang diterapkan berdasarkan kondisi-kondisi yang dinyatakan di dalam kontrak atau polis asuransi dan dituangkan dalam definisi yang jelas dan terinci

Nilai Buku (Book Value) adalah biaya perolehan (historical cost) yang dikurangi dengan sejumlah penyusutan yang telah dibebankan yang muncul selama umur penggunaan asset tersebut.

Nilai investasi (investment value) adalah nilai dari suatu perusahaan atau saham (business interest) atau kepentingan dalam perusahaan yang bersifat spesifik terhadap seorang investor, didasarkan pada atau terkait dengan persyaratan tertentu dari seorang atau kelompok investor

Nilai jual paksa (forced sale value) adalah sejumlah uang yang mungkin diterima dari penjualan suatu property dalam jangka waktu yang relative pendek untuk dapat memenuhi jangka waktu pemasaran dalam definisi nilai pasar. Pada beberapa situasi nilai jual paksa dapat melibatkan penjual yang tidak berminat menjual, dan pembeli yang membeli dengan mengetahui situasi yang tidak menguntungkan penjual.

Nilai kena pajak (assessed, rateable, taxable value) adalah nilai berdasarkan definisi yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku berkaitan dengan penetapan, tarif dan atau penentuan pajak property. Walaupun beberapa peraturan perundang-undangan mungkin mengutip nilai pasar sebagai dasar dari perkiraan, metodologi penilaian yang diisyaratkan mungkin memberikan hasil yang berbeda dari nilai pasar seperti yang telah didefiniskan diatas. Nilai kena pajaka adalah bukan nilai pasar.

Nilai Khusus (special Value) adalah nilai yang diperoleh karena unsur luar biasa dari nilai sehingga melebihi nilai pasar. Nilai khusu dapat terjadi misalnya oleh karena kaitan fisik, fungsi, atau ekonomi dari property dengan property lainnya seperty property yang berkesinambungan.

Nilai perusahaan sebagai usaha yang berjalan (Going Concern Value) adalah nilai suatu usaha secara keseluruhan.

Nilai realisasi bersih (net realizable value) adalah perkiraan harga jual suatu asset dalam suatu usaha yang berjalan sebagimana biasa, dikurangi biaya penjualan dan biaya penyelesaian.

Nilai sekrap (Scrap value) adalah perkiraan jumlah uang yang akan diperoleh dari transaksi jual beli dari bagian-bagian/material suatu property (tidak termasuk tanah) tidak untuk suatu kegunaan yang produktif.